Monday, May 28, 2012

Taman Ayun Temple, BALI The Garden Temple in the Water



Catatan perjalanan alamku mengunjungi  Pura Taman Ayun.Pura Taman Ayun terletak di Desa Mengwi,Kabupaten Badung,27 km dari arah kuta menuju arah barat laut mengikuti jalan jurusan Denpasar-Singaraja melalui Bedugul. Agar sampai di lokasi lingkungan Pura dengan menggunakan kendaraan bermotor memerlukan waktu perjalanan sekitar 45 menit. Kendaraan umum juga ramai lalu lalang dari pagi hingga sore hari, sehingga masalah transportasi tidak ada kesulitan.Uniknya dari Pura Taman Ayun ini adalah pura ini dikelilingi oleh kolam yang berisi bunga teratai makanya pura ini dikenal dengan sebutan Garden Temple in the Water.

Pura Taman Ayun  dibagi menjadi 3 halaman(pelataran) yang berbeda tingkat ketinggian di setiap halamannya, makin ke dalam makin tinggi letaknya. Ketiga halaman tersebut adalah :

1. Jaba(Pelataran Pertama),Pelataran luar yang disebut Jaba yang dalam bahasa balinya bararti luar. Dari pintu masuk terdapat sebuah jembatan kecil melintasi kolam menuju ke sebuah pintu gerbang atau candi bentar.Di sebelah kanan pelataran pertama ini terdapat sebuah bangunan luas(wantilan) yang digunakan sebagai tempat penyabungan ayam  pada saat upacara di pura. sedangkan di sebelah kiri terdapat sebuah kolam  dengan bunga teratai yang sangat indah.Sebuah tugu air mancur berdiri dan memancarkan air ke sembilan arah mata angin.Sedangkan sebelahDi timur terdapat sebuah komplek pura kecil yang di sebut Pura Luhuring Purnama.

2. Pelataran kedua,Pelataran kedua  posisinya lebih tinggi dari pelataran pertama. Di pintu gerbang kedua ini akan terlihat sebuah aling-aling bale pengubengan dengan relief sebagai hiasannya yang menggambarkan 9 dewa penjaga arah mata angin(Dewata Nawa Sanga).Masih di pelataran kedua ini juga terdapat sebuah pura kecil yang disebut Pura Dalem Bekak. Di sudut barat terdapat balai Kulkul yang atapnya menjulang tinggi.

3. Pelataran ketiga,Pelataran dalam ketiga merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan dianggap paling suci. Pintu utama terletak ditengah dan hanya dibuka pada saat ada upacara.  Di pelataran ini terdapat beberapa meru,Gedong, Padmasana, Padma Rong Telu,dan alat upacara lainnya.

Tiga pelataran dari Pura ini melambangkan tiga tingkat kosmologi dunia,yaitu paling bawah adalah tempat untuk manusia, yang kedua tingkat yang lebih suci yaitu tempat bersemayamnya para dewata, serta yang terakhir melambangkan Surga tempatnya sang pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa.  

Pura Taman Ayun dibangun dengan dua fungsi, yaitu: 
1. Sebagai pemersatu dari masyarakat dengan beberapa garis keturunan yang sama-sama beribadah di tempat ini.
2. Pura ini memiliki fungsi ekonomi, karena kolam yang mengelilingi juga dipakai sebagai air irigasi untuk mengairi sawah-sawah sekitar pura.


Menurut sejarah, Taman Ayun dibangun oleh raja Mengwi, I Gusti Agung Ngurah Made Agung pada tahun 1634 yang dipergunakan untuk kalangan keluarga kerajaan Mengwi. Pada abad ke-17 kerajaan Mengwi adalah salah satu kerajaan di antara 8 kerajaan lain di Bali, yaitu Klungkung, Karangasem, Buleleng, Gianyar, Tabanan, Bangli, Jembrana, dan Badung. Namun dalam perkembangannya, kerajaan Mengwi ditaklukkan oleh kerajaan Badung. Pada masa itu taman ini sering digunakan sebagai tempat pertunjukkan kesenian dan kebudayaan serta sering dipergunakan juga sebagai tempat menyabung ayam (tajen). Taman Ayun dengan penataan pertamanan tradisional Bali yang dikelilingi dengan sungai buatan, juga ditanami dengan berbagai jenis tanaman langka khas Bali. Taman Ayun juga merupakan satu kesatuan pura yang penataannya menyatu dengan lingkungan taman dan kolam di sekitarnya. Pura Taman Ayun merupakan Pura lbu atau Paibon  bagi kerajaan Mengwi. Setiap 210 hari(Selasa Kliwon) masyarakat Mengwi merayakan piodalan atau sembahyangan selama beberapa hari, ini di lakukan agar seluruh umat manusia dan alamnya terlindung dari bencana dan dapat hidup tenteram dan damai.

No comments: