Way of Adventure kali ini gue Popeye ma temen-temen
Malik,Peyeng dan Si Kancil kan mengunjungi wisata GOA LOWO!!! Dengar nama Goa Lowo di benak orang pasti goa yang
berarti Goa Kelelawar.Yang buat kami menarik pergi ke tempat ini karena Goa
Lowo ini merupakan goa terpanjang dan
terbesar se-Asia Tenggara dan untuk melihat keindahan macam bentuk artistik
alami dari stalagtit dan stalagmit.
Goa
lawa terletak sekitar 35 km dari arah Tulungagung ke selatan. Goa ini terletak
di Kecamatan Watu Limo Trenggalek. Akses jalan dari Kota Trenggalek menuju ke
Goa Lowo sudah cukup baik meskipun tidak terlalu lebar.Mendekati Goa Lowo jalan berubah menjadi berbukit-bukit, naik-turun, dan banyak
tikungan tajam. Kami sedikit
berhati-hati karena beberapa bagian jalan terdapat lubang-lubang yang harus
kami hindari.
Dalam perjalanan terasa sekali suasana khas pedesaan dengan jumlah kendaraan yang tidak terlalu ramai. semakin menambah keasyikan dalam menikmati perjalanan menuju salah satu goa terbesar di Asia Tenggara ini.
Dalam perjalanan terasa sekali suasana khas pedesaan dengan jumlah kendaraan yang tidak terlalu ramai. semakin menambah keasyikan dalam menikmati perjalanan menuju salah satu goa terbesar di Asia Tenggara ini.
Untuk bisa masuk Goa
Lowo kami harus membeli tiket dengan harga 4000 rupiah saja. Di
kawasan wisata Goa Lowo tersedia tempat
parkir yang luas,rumah makan dan warung. Sangat membantu kami karena
kebetulan belum sarapan dan ngopi.hehehehehe.Dan juga Di luar gua juga dilengkapi arena mainan anak - anak.Untuk
sampai ke goa harus melewati jembatan yang terbentang di atas sungai. Sungainya
sih airnya sedikit tapi di sungai tersebut banyak sekali bongkahan-bongkahan
batu besar yang berserakan.
Setelah menyeberangi sungai dengan jembatan kami disambut oleh patung Sri Ratu Lowo. Mungkin patung itu disimbolkan sebagai ratu dari semua kelelawar yang ada di dalam goa ini. Selain itu juga ada beberapa patung yang menyimbolkan prajurit kelelawar dengan sebuah reco pentung dalam perjalanan kami menuju ke pintu goa.
Setelah menyeberangi sungai dengan jembatan kami disambut oleh patung Sri Ratu Lowo. Mungkin patung itu disimbolkan sebagai ratu dari semua kelelawar yang ada di dalam goa ini. Selain itu juga ada beberapa patung yang menyimbolkan prajurit kelelawar dengan sebuah reco pentung dalam perjalanan kami menuju ke pintu goa.
Suasana udara sebelum nyampai ke goa lowo cukup sejuk dengan aroma hutan jati yang khas karena lokasi Guo Lowo dikelilingi hutan jati yang rimbun. Dari tempat parkir menuju mulut goa, jalanan sudah dipaving bersih membelah di antara teduhnya pepohonan kayu jati.
Goa
Lawa merupakan goa terbesar yang ada di kawasan Asia dengan panjang lebih dari
2 km.Dan menurut info dari bapak penjaga
Goa Lowo ini memiliki panjang 2 kilometer. Namun yang dapat dinikmati hanya
sepanjang 850 meter dan untuk bisa menikmati 1.150 meter sisanya harus menyelam
sedalam 10 meter di dalam sungai dan ini belum dikembangkan untuk wisata Goa
Lowo.wuih cape’ deh.
Tanpa ragu kami masuk ke dalam goa yang gelap dan sunyi ( waktunya explorisasi ).Dan rupanya di sini telah dilengkapi sarana penerangan listrik yang tidak terlalu terang menambah kesan eksotis di dalam goa dan jalan buatan sehingga mudah untuk mengamati macam bentuk artistik alami dari stalagtit dan stalagmit.
Semakin kami masuk ke dalam,
selanjutnya akan terdengar bunyi gemercik tetesan air. Bunyi ini muncul dari
bunyi tetesan air yang meluncur dari ujung stalaktit yang menghujam stalagmit.
Dalam perjalanan awal menuju dalam goa, kami tidak menemukan banyak kelelawar
mungkin masih siang yo. Semakin ke dalam menyusuri goa ini, kami juga mendengar
suara gemercik air sungai bawah tanah
yang ada di dalam perut goa.
Keindahan dinding gua dengan stalagtit menggantung maupun stalagmit yang mencuat disana sini, semakin terlihat artistik dengan sinar tata sedemikian rupa menambah warna semakin menarik.Stalaktit dan stalakmit yang ada dalam goa terlihat indah. Sayangnya beberapa diantaranya rusak karena sisa-sisa vandalisme dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab. Untungnya stalaktit dan stalakmit itu sudah mulai tumbuh lagi sehingga kembali menunjukkan keindahannya.
Gak
tahunya dalam perjalanan di dalam goa ini juga terdapat tempat menyerupai aula yang cukup luas,
lengkap dengan beberapa tempat duduk dan meja.Dan rupanya disini banyak para
pemuda-pemudi yang asyik falling in love.Eh rupanya suka pacaran di tempat
gelap-gelapan hihihihihi. Akhirnya selesai juga kami explorisasi tempat
ini.Thank’s GOD.
Oh ya sobat semuanya ini ada tambahan tentang KISAH PENEMUAN GUO LOWO
Menurut cerita rakyat setempat yang kemudian berkembang
secara turun-temurun, penemuan Goa Lowo tak lepas dari perjalanan spiritual
seorang tokoh masyarakat pada zaman itu, bernama Lomedjo (mbah
Lomedjo).Diceritakan, kala itu mbah Lumedjo berniat mencari tempat semedi.
Namun, ia tak langsung menemukan Goa Lowo Mbah Lomedjo kala itu hanya mendapati
sebuah goa kecil yang kemudian digunakannya untuk melakukan ritual kejawen
(bertapa dengan ritual adat Jawa).Kebetulan, lokasinya berada persis dekat
telaga atau kedung dengan air berwarna kebiru-biruan. Letak kedung atau telaga
kecil ini kurang lebih 600 meter timur laut Goa Lowo.
Dari hasil upaya puasa, semedi inilah mbah Lomedjo konon mendapat wangsit melalui mimpi yang menyebut bahwa di sekitar tempat dia bertapa ada sebuah goa besar dimana di dalamnya tersembunyi ribuan kelelawar.Wangsit itu kemudian dibuktikan hingga akhirnya diketemukanlah mulut gua yang besar nan gelap yang dipenuhi kelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut gua dengan Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo.
Dari hasil upaya puasa, semedi inilah mbah Lomedjo konon mendapat wangsit melalui mimpi yang menyebut bahwa di sekitar tempat dia bertapa ada sebuah goa besar dimana di dalamnya tersembunyi ribuan kelelawar.Wangsit itu kemudian dibuktikan hingga akhirnya diketemukanlah mulut gua yang besar nan gelap yang dipenuhi kelelawar dengan bau yang menyengak hidung. Tanpa disadari mereka selalu menyebut gua dengan Guo Lowo( Bahasa Jawa Kelelawar adalah Lowo). Hingga sekarang gua tersebut bernama Guo Lowo.
Itulah kisah penemuan tentang Guo Lowo sobat.
4 comments:
waahhhh ingin euy
ayo dah brader
maen ke blitar nanti tak antar ke semua pantai perawan dan terakhir guo lowo
hehehehe
asyiiik....wah untuk pantai saya suka sekali...tapi gak tahu pantai mana yang bagus di Blitar..
Untuk guo lowo terakhir 9th yang lalu hhh..tapi masih tetep sampai sekarang kayaknya hehe
wah...sama dunk gue juga suka pantai...kalau di blitar pantai paling bagus pantai sumbersih/peh pulo dan itu ada kok di blog ini
dan untuk guo lowo masih bagus krna perawatan dari pemerintah setempat sobat
Post a Comment