Friday, November 29, 2013

Sebuah Cerita Obyek Wisata Sangeh Monkey Forest, Bali

Coretan Perjalanan Alamku kali ini adalah Obyek Wisata Sangeh, hutan wisata monyet di Bali. Objek wisata sangeh ini terletak di desa Blakiuh, kecamatan Abiansemal daerah Tingkat II Badung. Dari pusat kota Denpasar berjarak 21 km pada jurusan Denpasar-Plaha, yang dapat di tempuh kurang lebih sekitar 25 menit. 

Di sekitar objek ini fasilitas yang tersedia cukup seperti tempat parkir, kios sovenir, kios makanan, jalan setapak dan lain-lain. Transportasi ke objek wisata ini lumayan lancar karena kendaraan umum jurusan Denpasar-Blakiuh sudah merupakan jaringan transportasi umum. 

Objek wisata ini ramai dikunjungi baik oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara terutama pada hari-hari libur utamanya seppanjang pagi hingga sore hari.




Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik. 

Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun, kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Ditempat rajakera ini tinggal terdapat sebuah Pura Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari. 

Entah bagaimana caranya, pemimpin kera dipilih karena memiliki kekuatan dan kharisma yang sangat luar biasa. Bahkan mereka memiliki hak-hak yang lebih dibanding kera lainnya, seperti saat mengawini kera betina atau saat mendapat jatah makanan. Bisanya raja kera akan mendapat jatah pertama sampai ia puas, sebelum memberikan jatah tersebut pada kera-kera lain.


Daya tarik dari objek wisata ini adalah ada sebatang pohon unik karena berjenis kelamin. Satu pohon berjenis kelamin dua-masyarakat setempat biasa menyebutnya pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pura yang terletak di tengah pohon pala yang disebut dengan Pura Bukit Sari, karena selain tumbuhnya lurus, pohon pala juga memiliki kayu yang sangat bagus. 

Namun anehnya, menurut beberapa sumber pohon pala Sangeh konon tidak bisa ditanam ditempat lain. Hingga orang-orang yang ingin memiliki kayu pohon Pala tidak pernah kesampaian.  Hutan pohon pala merupakan areal suci pura yang dikeramatkan oleh masyarakat Desa Adat Sangeh. 

Nama Sangeh diyakini masyarakat sekitar terkait erat dengan Hutan Pala, yang berasal dari dua kata “Sang” yang berarti orang dan “Ngeh” yang berarti melihat, atau orang yang melihat. 

Konon kayu-kayu Pala dalam perjalanan dari Gunung Agung di Bali Timur menuju perjalanan ke Bali Barat, tapi karena ada orang yang melihat, pohon-pohon tersebut berhenti di tempat yang sekarang dikenal sebagai Sangeh.


Oh ya sobat, sobat bisa berfoto dengan kera-kera tersebut hehehehehe madakne rupo hehehe, ketegangan ketika berdekatan bahkan bersentuhan langsung dengan kera-kera penghuni hutan Sangeh, pengalaman yang pasti tidak akan sobat lupakan. Mereka, kera-kera Sangeh selalu menanti kedatangan dan kunjungan sobat. 

Bawalah makanan, seperti kacang, pisang, atau apa saja yang bisa mereka makan. sobat bisa membelinya di warung-warung dekat parkiran sebelum memasuki area hutan dan bertemu merek. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pule. 

Sementara di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan yang digunakan untuk keperluan khusus, misalnya membuat topeng yang dipakai sebagai sungsungan dan barong.

Wisata Blitar Gardu Pandang Perkebunan Gambar


Coretan perjalan alamku kali ini ku hanya memberi informasi tentang tempat wisata alam di Blitar untuk mengisi liburan ataupun kejenuhan sahabat dan itupun aku juga belum sempat berkunjung ke tempat tersebut. Informasi ini kudapat dari info sahabat dana mbah google hehehe… .Okay let’s go there hehehe… Di pinggiran utara Kabupaten Blitar, di Lingkungan Kampung Anyar, Desa Sumberasri, Nglegok tepatnya  di perbatasan antara pemukiman Kampung Anyar dengan hutan  Perkebunan Gambar terdapat sebuah spot yang menarik untuk dikunjungi. Spot tersebut adalah Gardu Pandang Perkebunan Gambar. Gardu tersebut merupakan sebuah bangunan gazebo yang terletak pada puncak bukit di lingkungan Perkebunan Gambar. Daya tarik utama dari spot ini adalah  panorama Gunung Kelud yang berpadu dengan hijaunya hamparan tanaman perkebunan.

Gardu  Pandang  Perkebunan  Gambar sebenarnya didirikan sebagai gardu pantau keamanan di area Perkebunan Gambar.Namun, karena puncak Gunung Kelud dapat terlihat jelas dari gardu ini, maka kebanyakan  orang  menyebutnya sebagai gardu pandang Gunung Kelud. Gardu ini pun menjadi tujuan wisata dan ramai di setiap akhir pekan.


Memang tidak berlebihan jika Gardu ini dijadikan sebagai tujuan wisata, sebab  di sekitar lokasi  gazebo memang telah disediakan fasilitas pendukung seperti  toilet  dan taman.  Sayangnya  akses menuju lokasi gardu pandang masih berupa jalan tanah. INGAT YA SAHABAT JANGAN MALU BERTANNYA KEPADA PENDUDUK jika bingung menuju lokasi ini dan Good luck.

Pantai Gorah Blitar dengan background hutan yang alami


Coretan perjalan alamku kali ini ku hanya memberi informasi tentang tempat wisata alam di Blitar untuk mengisi liburan ataupun kejenuhan sahabat dan itupun aku juga belum sempat berkunjung ke tempat tersebut. Informasi ini kudapat dari info sahabat dana mbah google hehehe… .Okay let’s go there hehehe… Pantai Gorah terletak di sebelah barat Pantai Modangan. Lokasi pantai ini masih tersembunyi bahkan warga Kecamatan Wates sendiri kurang mengenal Panti Gorah. Rajinlah bertanya dan tunjukkan naluri petualangan mu!! Pantai Gorah belum dikenal sebagai tujuan wisata dan hanya menjadi tempat berlabuhnya perahu – perahu nelayan.


Panorama alam di Pantai Gorah tak kalah indahnya dengan Pantai Modangan. Pasirpantai yang kecoklatan justru membuat pantai ini semakin menawan. Vegetasi di sekitar pantai ini juga masih lebat, sehingga memberikan background hutan yang alami. Hal itu masih ditambah lagi dengan suasana teluk yang tenang dan panorama Gunung Lanang yang samar-samar terlihat di kejauhan. INGAT YA SAHABAT JANGAN MALU BERTANNYA KEPADA PENDUDUK jika bingung menuju lokasi ini dan Good luck.

Eksotika alam Pantai Modangan Blitar dengan pasir pantainya yang putih, serta panorama alami di sekitarnya


Coretan perjalan alamku kali ini ku hanya memberi informasi tentang tempat wisata alam di Blitar untuk mengisi liburan ataupun kejenuhan sahabat dan itupun aku juga belum sempat berkunjung ke tempat tersebut. Informasi ini kudapat dari info sahabat dana mbah google hehehe… .Okay let’s go there hehehe…Pantai Modangan adalah pantai paling timur yang berada di kawasan Blitar.  Pantai Modangan merupakan sebuah pantai yang terletak di perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar, tepatnya di Kecamatan Donomulyo 65 km arah barat Kota Malang. Sahabat harus menyiapkan tenaga ekstra untuk mencapai pantai ini karena letaknya yang terpencil dan sulit dijangkau. Untuk mencapai Pantai Modangan, sahabat harus melewati jalan yang berbatu serta berjalan kaki sekitar 30 menit menembus rimbunnya hutan. Di pantai ini juga tidak ada warung ataupun toilet, karenanya sahabat harus benar-benar menyiapkan perbekalan serta mental jika ingin berwisata ke Pantai Modangan. Namun bagi sahabat yang menyukai petualangan, tentunya perjalanan ke Pantai Modangan ini merupakan tantangan yang mengasyikkan.

Okay untuk menuju ke pantai ini cenderung lebih mudah jika dituju dari Wates. Jalannya sudah beraspal  mulus sepanjang sekitar 1 km. Sekitar 2 km sebelum masuk Desa Sumberoto aspalnya mulai berlubang-lubang. Tidak jauh dari gerbang masuk Desa Sumberoto ada sebuah pertigaan Pasar Ngelih, lalu berbelok ke arah kiri dan mengikuti jalan desa yang awalnya masih beraspal rusak. Dan setelah menemukan perempatan Jalur Lingkar Selatan itu kita bisa mengambil jalan lurus (jalannya penuh tanjakan) atau kanan. 

Di sini sahabat bakalan denger suara gemuruh ombak sebagai pertanda pantai sudah dekat. Dari perempatan itu tinggal ikuti JLS sekitar 1 km dengan medan turunan dan tidak jauh kemudian akan kita jumpai pos jaga kehutanan (Pos Miri). Sebelum jembatan Miri ada jalan menurun ke kiri, itu adalah jalan untuk menuju Pantai Modangan. Jarak dari jembatan ke pantai masih sekitar 800 m lagi. Jalan turunan cukup curam dan nantinya kita akan berada di bawah jembatan Miri. Setelah jalanan yang menurun terdapat persimpangan, keduanya sama-sama mengarah ke Pantai Modangan. Jika lurus maka akan melalui jalan berbatu dan tanjakan yang sangat berat namun itu jalur yang terdekat. 

Eksotika Pantai Modangan tidak diragukan lagi. Pasir pantainya yang putih, serta panorama alami di sekitarnya, menjadi daya tarik utama Pantai Modangan. Di sebelah kiri pantai merupakan area pasir putih yang lembut dan bersih. Sedangkan di sebelah kanan pantai terdapat bebatuan atau kumpulan batu yang hitam dan indah dan terdapat sebuah muara yang airnya jernih. 

Pantai ini memiliki karakteristik ombak yang indah. Deburan ombak yang menghantam tebing-tebing karang semakin menambah keindahan pantai ini. Sampai sekarang, Pantai Modangan tidak terlalu banyak dikunjungi wisatawan karena akses menuju ke pantai  ini masih banyak yang rusak, sehingga menyulitkan bagi pengunjung yang akan menuju ke pantai ini. INGAT YA SAHABAT JANGAN MALU BERTANNYA KEPADA PENDUDUK jika bingung menuju lokasi ini dan Good luck.